Static Routing

بسم الله الرحمن الرحيم


Assalamu'alaikum, kali ini saya akan menjelaskan tentang static routing. Static Routing adalah routing yang path/jalurnya ditentukan secara manual oleh Admin jaringannya. Maksudnya, static routing adalah sebuah routing konfigurasi yang dimana seorang admin jaringan menentukan jalur(path) untuk transaksi data antar router(routing) secara manual. Seperti itulah kurang lebih pengertiannya.
Static = Manual = Capek^^, dan itulah pengertian static routing dari saya sendiri. Jadi, kalau anda melakukan static routing dan tidak merasa lelah/capek, kemungkinan besar anda tidak melakukannya dengan benar, atau anda sudah biasa melakukannya.

Rumus

Static routing ini memiliki rumus dalam perintahnya yaitu :
ip route (Network tujuan) (netmasknya) (gateway untuk mencapai network tujuan).
Contoh : ip route 20.20.20.0 255.255.255.252 10.10.10.2.

Kekurangan Statik Routing

  • Admin jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
  • Lebih cocok untuk jaringan berskala kecil
  • Rentan terhadap kesalahan saat mengkonfigurasi secara manual, terlebih kalau jumlah routernya banyak
Kenapa saya hanya mencantumkan kekurangannya?, Karena menurut saya, selain dari kekurangan diatas, selebihnya adalah kelebihan yang dimiliki statik routing.

Dan dalam routing, ada sebuah syarat untuk saling terhubung, yaitu saling terdaftar. Saling terdaftar dimana? Saling terdaftar dalam tabel routing di masing-masing router. Untuk lebih jelasnya, silahkan anda coba topologi di bawah ini.

*oke, langsung saja

Topologi

Topologi
Pertama, :

  • Buat Topologi
  • Tentukan tujuan dari konfigurasi ini
    #Ket : tujuannya adalah membuat semua network dan devicenya terhubung dengan menggunakan static routing
  • Tentukan Network Addressingnya
  • Dan jangan lupa untuk menuliskan networknya
    #Ket : hal ini dimaksudkan untuk mempermudah anda dalam mengingat

Set IP address

Kedua, setting ip address untuk semua device.
Pastikan semua device yang berada dalam satu network dapat saling terhubung satu sama lain.
#Contoh : Router0 terhubung dengan Router1. Router0 terhubung dengan router1 karena mereka dalam satu network sama, yaitu 10.10.10.0/30.

Network 10.10.10.0/30
Router0
Router0
Jika anda menggunakan interface serial, jangan lupa untuk menyetting clock rate pada interface DCE. Clock rate ini dimaksudkan untuk memaksimalkan proses routing, tapi karena ini static routing, konfigurasi ini bersifat optional
clock rate

Router1
Router1
Jika sudah anda menyetting ip address pada 2 device yang saling terhubung, sekarang coba anda lakukan test koneksi menggunakan PING, untuk memastikan apakah benar-benar telah dapat berkomunikasi.
(Router0 > Router1) & (Router1 > Router0)

Network 192.10.10.0/24
Router0
Router0

PC0
PC0
Jangan lupa untuk menyetting gateway pada PC. Coba lakukan test koneksi lagi dari PC.
PC0 > Router0

Network 192.20.20.0/24
Router1
Router1

PC1
PC1
#Connection Test
PC1 > Router1

Konfigurasi Statik Routing

Setelah anda menyetting ip address, dan telah memastikan dengan melakukan test koneksi, sekarang kita konfigurasi routingnya.

Pertama, cek table routing pada router. Anda bisa menggunakan perintah show ip route
Router0
Jika anda perhatikan, dalam table routing di router0 sudah terdapat 2 network yang terdaftar. yaitu 10.10.10.0/30 dan 192.10.10.0/24. Kedua network ini sudah terdapat di table routing router0 karena kedua network ini sudah terhubung secara langsung melalui interface si router.
Connected Network
Itulah sebabnya ada huruf C yang berarti Connected di belakang network yang terdaftar. Begitu pula pada router1
Router1
Connected Network
#Ket :
Mohon maaf, jika ada perbedaan dari kedua bagian gambar topologi. Walaupun berbeda, saya membuatnya dengan maksud yang sama^^.

Tujuan dari routing kali ini adalah untuk membuat semua network terhubung, dan seperti yang saya bilang sebelumnya, syarat untuk saling terhubung adalah saling terdaftar.
Dalam table routing kedua router, baru ada 2 network yang terdaftar, sedangkan dalam topologi terdapat 3 network. Itu berarti, semua jaringan yang ada dalam topologi, belumlah saling terhubung, lalu bagaimana agar bisa saling terhubung? Yang kita harus lakukan adalah mendaftar network yang ketiga dalam table routing masing-masing router. Bagaimana cara untuk mendaftarkannya? Kita gunakan staitik routing atau dengan kata lain, kita daftarkan secara manual, itulah satik routing.

Dalam topologi ada 3 Network yaitu :
- 10.10.10.0/30
- 192.10.10.0/24
- 192.20.20.0/24

Dalam table routing di router0, sudah terdapat 2 network yaitu:
- 10.10.10.0/30
- 192.10.10.0/24

Jadi, sekarang kita daftarkan network 192.20.20.0/24 dalam table routing router0 secara manual atau dengan statik :

Cek dengan show ip route

Sekarang sudah ada 3 network dalam table routing di router0, apakah semua network sudah saling terhubung? Tentu saja belum, silahkan anda coba lakukan test koneksi dari PC0 ke PC1 ataupun sebaliknya.
Gagal, kurang lebih seperti itulah yang akan terjadi.

Mengapa bisa seperti itu, padahal sudah ada 3 network dalam table routing? Itu karena, hanya table routing router0 saja yang sempurna, sedangkan table routing pada router1 belum sempurna.
Jadi, sekarang kita coba sempurnakan.

Dalam table routing di router1, masih hanya terdapat 2 network yaitu:
10.10.10.0/30
192.20.20.0/24

Sekarang kita sempurnakan dengan mendaftarkan network 192.10.10.0/24 dalam table routing router1 secara manual atau dengan statik :

Cek dengan show ip route

Dengan begini, sempurna sudah table routing dalam kedua router. Sekarang, Insya Allah semua network dalam topologi sudah saling terhubung. Silahkan anda lakukan test koneksi dari PC1 ke PC0 kemudian kesemua network.
PC1 > PC0
Statik routing ini, intinya anda harus paham betul dengan konsep network dan gateway untuk mencapai network sebelahnya(neighbor).

Sekian dari saya, mohon maaf apabila banyak salah, semangat belajar, akhir kata . . .
Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentarnya ^^