Dynamic Routing OSPF

بسم الله الرحمن الرحيم


Assalamu'alaikum, kali ini saya akan menjelaskan secara sederhana tentang Dynamic routing OSPF(Open Shortest Path First). OSPF adalah sebuah routing protocol yang bersifat terbuka(Open) sehingga semua vendor bisa menggunakannya. Dan OSPF ini menggunakan algoritma Djikstra, untuk menentukan/menghitung jarak terdekat atau terpendek(Shortest Path First) untuk mencapai network tujuan.

OSPF juga termasuk link-state routing protocol, sehingga ospf akan menyebarkan informasi /status /keadaan dari setiap jalur, mulai dari kecepatannya, device yang dilewati dan lain-lain. Informasi ini akan tersebar ke semua router yang terdapat dalam area yang sama. Informasi ini juga disebut sebagai Link-State Advertisement(LSA). Dan dengan LSA ini, untuk menentukan jalur terbaik tidak hanya dengan memperhitungkan jarak, tapi OSPF juga akan mempertimbangkan kecepatan jalur yang digunakan.

Untuk mempermudah anda, inilah kira-kira urutan kejadian saat anda menggunakan OSPF (versi saya) :

  1. OSPF aktif pada topologi anda
  2. OSPF mengirimkan LSA kesemua interface router dalam satu area
  3. Semua LSA akan terkumpul dan menjadi LSDB(link state database) atau dengan kata lain, informasi penuh tentang jalur-jalur yang ada pada topologi (gambaran topologi) anda
  4. Dan berdasarkan dari LSDB, OSPF akan menghitung atau menentukan jalur terbaik untuk mencapai semua network dengan menggunakan algoritma djikstranya


*oke, langsung saja


Topologi

Topologi
Pertama, buat topologi dan tentukan networknya.
#Jangan lupa untuk menuliskan networknya, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah anda dalam mengingat.

Sebelumnya, saya akan menjelaskan tentang tipe-tipe router berdasarkan letaknya atau posisinya saat menggunakan Routing Protocol OSPF.

  1. Backbone Router, adalah router yang berada pada Backbone Area, dan backbone area disini adalah area 0. Jadi, jika kita lihat pada topologi, Router1 lah yang disebut sebagai Backbone Router
  2. Internal Router, adalah router yang berada atau terdapat dalam sebuah area(selain area 0). Jadi, jika kita lihat pada topologi, Router3 lah yang disebut sebagai Internal Router
  3. Area Border Router, adalah router yang terdapat pada perbatasan atau membatasi antar area pada OSPF. Jadi, jika kita lihat pada topologi, Router2 lah yang disebut sebagai Area Border Router
  4. Autonomous System Boundary Router(ASBR), adalah adalah router yang terdapat pada perbatasan atau membatasi antar routing OSPF dengan routing yang lain. Jadi, jika kita lihat pada topologi, Router0 lah yang disebut sebagai Autonomous System Boundary Router
  5. (Tambahan) OSPF External Type 2(E2), adalah router yang tidak menggunakan Routing OSPF tapi terhubung dengan routing OSPF secara keseluruhan. Jadi, jika kita lihat pada topologi, Multilayer Switch lah yang disebut sebagai E2


Jika anda takut lupa, atau ingin melihat interface yang anda gunakan, centang saja Always Show Port Labels.

Set IP address

Kedua, setting ip address untuk semua device.
Pastikan semua device yang berada dalam satu network dapat saling terhubung satu sama lain.
#Contoh : Multilayer Switch(MLS) terhubung dengan Router0. MLS terhubung dengan router0 karena mereka terdapat dalam satu network sama, yaitu 10.10.10.0/30.

Network 10.10.10.0/30
MLS
Set IP Address MLS

Router0
Set IP Address Router0
Jika sudah anda menyetting ip address pada 2 device yang saling terhubung, sekarang coba anda mengetest koneksi dengan melakukan PING ,dan untuk memastikan apakah kedua device benar-benar sudah dapat berkomunikasi.
PING

#Next Network
Network 11.11.11.0/30
Router0
Set IP Address Router0

Jika anda menggunakan interface serial, jangan lupa untuk menyetting clock ratenya pada interface DCE. Clock rate ini adalah kecepatan yang kita set untuk media kabel serial ini. Dan ini juga membantu untuk mempercepat tersebarnya/pengiriman data table routing pada router-router. Dan satuan dari untuk clock rate ini adalah bits per second(bps).
Clock rate 64000 bps

Router1
Set IP Address Router1

#Connection Test
PING

#Next Network
Network 12.12.12.0/30
Router1
Set IP Address Router1
#Clock rate Setting
Clock rate 64000 bps

Router2
Set IP Address Router2

#Connection Test
PING

#Next Network
Network 13.13.13.0/30
Router2
Set IP Address Router2
#Clock rate Setting
Clock rate 64000 bps

Router3
Set IP Address Router3

#Connection Test
PING

Konfigurasi Routing EIGRP

Setelah anda menyetting ip address, dan telah memastikan dengan melakukan test ping, sekarang kita konfigurasi routingnya.
Mohon maaf, saya tidak akan menjelaskan tentang dinamik routing secara umum, dan saya juga tidak akan menjelaskan secara rinci tentang EIGRP ini.

Topologi
Sesuai dengan topologi, pertama kita konfigurasi routing EIGRP pada MLS dan Router0.

#Aktifkan fungsi Routing pada MLS
Supaya MLS dapat melakukan routing, kita harus mengaktifkan fungsi routing pada MLS dengan menggunakan perintah ip routing,
ip routing

#Enable atau aktifkan EIGRP pada MLS
Enable EIGRP

#Daftarkan Network yang terhubung langsung dengan MLS
Advertising Network

#(Optional) Disable atau matikan auto-summary pada EIGRP
Ini adalah sebuah pilihan, anda ingin mematikan auto-summary pada EIGRP atau tidak. Karena tidak ada dampak serius pada topologi ini jika anda tidak melakukannya.
no auto-summary

#Konfigurasi EIGRP pada Router0
EIGRP Router0
Jika anda bingung mengapa saya hanya mendaftarkan network 10.10.10.0, padahal network 11.11.11.0 juga tehubung langsung dengan router0, itu karena didalam topologi hanya network 10.10.10.0 yang menggunakan EIGRP, sedangkan network 11.11.11.0 menggunakan routing OSPF.

#Cek EIGRP Neighbors pada MLS dan Router0
Untuk membuktikan konfigurasi EIGRP tadi, sekarang coba kita cek device sebelah atau yang terhubung langsung dan menggunakan EIGRP yang sama.
show ip eigrp neighbors 

Konfigurasi Routing OSPF

Sekarang kita konfigurasi OSPF pada topologi ini.
Topologi
Seperti yang anda lihat, pertama kita konfigurasi OSPF area 0 terlebih dahulu, karena area 0 ini akan menjadi Backbone Area pada OSPF ini.

Backbone Area adalah area atau jalan utama pada OSPF ini, karena area ini memiliki informasi topologi dan routing dari seluruh jaringan OSPF. Sebagai jalur atau area utama, backbone area bertanggung jawab mendistribusikan /mengirimkan /menyebarkan informasi routing antara sub-sub area atau area-area selain backbone area. Dan karena itu, maka seluruh sub-area harus terhubung langsung dengan backbone area secara physical atau secara logical. Dengan begitu, backbone area juga bisa disebut sebagai tempat bertemunya seluruh area pada OSPF ini.

Selain Backbone Area, ada beberapa jenis area pada OSPF ini yaitu :
  • Standard Area
  • Not So Stubby Area (NSSA)
  • Stub Area
  • Totally Stub Area
Standard Area adalah area-area selain dari backbone area. Jadi, jika anda menggunakan OSPF kemudian anda membuat area selain backbone area anda, maka area tersebut sudah termasuk standard area, contohnya area 1 pada topologi diatas.

Mohon maaf, saya tidak akan menggunakan dan menjelaskan tentang NSSA, Stub Area dan Totally Stub Area disini, karena Area-area tersebut tidak ada dalam topologi dan area-area tersebut membutuhkan konfigurasi tambahan untuk menggunakannya.

#Enable atau Aktifkan OSPF pada Router0
Enable OSPF
Ket :
- router = Untuk mengaktifkan routing pada router,
- ospf = Jenis Protokol routing yang digunakan,
- 1 = Process ID > sama dengan ASN pada EIGRP.

Process ID berguna untuk membedakan atau menyamakan routing OSPF. Jadi, kalau ada 2 router yang dikonfigurasi dengan OSPF dan Process ID-nya sama, maka kedua router tersebut dapat berbagi informasi dan routing table. Namun, jika Process ID-nya berbeda maka kedua router tersebut akan menganggap bahwa router disebelahnya menggunakan routing yang berbeda, sehingga kedua router tidak berbagi informasi dan routing table, walaupun sama-sama menggunakan OSPF.

Dan dengan adanya Process ID ini, memungkinkan dalam sebuah router terdapat beberapa konfigurasi routing OSPF yang berbeda-beda.

Range angka yang bisa digunakan untuk Process ID ini adalah 0 - 65.535.

#Daftarkan Network yang terhubung langsung dengan Router0
Advertising Network

#Konfigurasi OSPF area 0 pada Router1
OSPF Router1

#Konfigurasi OSPF area 0 pada Router2
OSPF Router2

#Cek OSPF Database pada Router0, Router1 ,dan Router2
Untuk membuktikan routing tadi, dan untuk melihat apakah router sudah terdaftar atau belum, kita bisa melihatnya disini
show ip ospf database

#Konfigurasi OSPF area 1 pada Router2
OSPF Router2

#Konfigurasi OSPF area 1 pada Router3
OSPF Router3
Ket :
- OSPF Area ID
Silahkan anda lihat gambar diatas, perhatikan angka 1 dibelakang perintah area, angka 1 ini disebut OSPF Area ID. Ada 2 jenis OSPF area ID yang bisa kita gunakan ;
  1. Angka desimal biasa (range angka = 0 - 4.294.967.295)
  2. Dalam format ip address
Dan sama seperti Process ID, OSPF area ID memungkinkan dalam satu routing OSPF bisa terdapat beberapa area.

#Cek Table Routing pada Router0 sampai Router3
show ip route
Ket :
- Jika didalam table routing, didepan network terdapat huruf :
  • C = Connected atau terhubung secara langsung atau dengan kata lain, router terdapat atau berada dalam network tersebut
  • O = Terdaftar dalam table routing melalui atau menggunakan routing protocol OSPF dan berada dalam satu area yang sama
  • O IA Terdaftar dalam table routing melalui atau menggunakan routing protocol OSPF tapi berada dalam area yang berbeda
- Angka 110, merupakan Administrative Distance (AD) yang dimiliki secara default oleh OSPF. Jadi, AD ini adalah (sebut saja)angka kepercayaan dalam table routing. Setiap Routing Protocol memiliki default angka AD(Administrative Distance Value)nya masing-masing.

#Connection Test
Router0 > Router3 > Router0
Untuk mempermudah pengujian atau pengecekkan, langsung saja coba lakukan ping dari ujung ke ujung dan lakukan secara bolak-balik, karena paket data akan melalui semua device yang jika berhasil maka semua konfigurasi anda sudah benar. Tapi jika gagal, anda bisa mencoba untuk melakukan test koneksi secara bertahap untuk mengetahui dimanakah letak kesalahannya.

#Redistribution between OSPF and EIGRP
Jika anda perhatikan pada topologi, sebenarnya konfigurasi ini belumlah selesai, ada yang masih menjanggal yaitu routing OSPF dan EIGRP belum bersatu atau terhubung. Keduanya masih sendiri-sendiri, jika anda tidak percaya coba saja lakukan PING dari MLS ke Router3.

Jadi, untuk menyatukan kedua routing protocol ini, yang harus kita lakukan adalah me-Redistribution kedua Routing protocol ini. Konfigurasi Redistribution ini pada Router0 saja, karena hanya pada router0 terdapat 2 routing protocol yang berbeda.
Redistributing 
Mohon maaf, saya tidak akan menjelaskan tentang redistribution pada postingan ini.

#Cek Table Routing pada Semua Device
Tapi, kali ini saya hanya akan mengambil gambar dari table routing MLS dan Router3 saja.
show ip route
Seperti yang saya jelaskan di awal, MLS = E2. E2 maksudnya adalah Route yang terlihat /dilihat /dianggap dari sudut pandang Router ASBR. Jadi, jika ada routing yang dihubungkan dengan OSPF, maka route tersebut secara default oleh OSPF akan dianggap sebagai Eksternal OSPF tipe 2.

#Connection Test
MLS > Router3 > MLS
Dengan begitu, anda telah berhasil mengkonfigurasi Dynamic Routing OSPF.

Sekian dari saya, mohon maaf apabila banyak salah, semangat belajar, akhir kata . . . 
Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentarnya ^^