Hot Standby Router Protocol (HSRP)

بسم الله الرحمن الرحيم


Assalamu'alaikum, kali ini saya akan menjelaskan tentang Hot Standby Router Protocol atau HSRP. HSRP adalah sebuah Protokol redundancy yang CISCO Proprietary. Jadi, HSRP adalah protokol /aturan redundancy, yaitu protokol yang digunakan untuk membangun atau membuat sebuah jaringan dengan ketersediaan tinggi(High Availability), maksudnya disini yaitu berupa ketersediaan jalur yang tinggi, contohnya jika sebuah jalur mati atau down dalam sebuah jaringan, masih terdapat jalur lain yang tersedia dan siap untuk menggantikan jalur tersebut.

Dan protokol ini adalah CISCO Proprietary Protocol, maksudnya adalah hanya device Cisco saja yang dapat menggunakan protokol ini.

*oke, langsung saja

Topologi

Topologi

Kali ini, kita akan belajar membuat jaringan sederhana dengan ketersediaan jalur untuk Gateway yang tinggi (nggak sampe tinggi kayaknya^^). Jadi, kita akan membuat Router1 dan Router2 bekerja sama untuk membuat sebuah Router Virtual dengan HSRP. Router virtual ini adalah kumpulan(grup) router-router yang menggunakan protokol HSRP, dan grup tersebut seolah-olah menjadi sebuah router virtual, dan router-router tersebut akan bekerja sama agar grup atau jalur tersebut tidak down.

Dalam grup HSRP ini, ada 2 tipe atau status router yaitu, active router dan standby router. Active router adalah router yang berperan sebagai penerus atau forward data yang dikirimkan ke virtual router, standby router adalah router pengganti saat active router mati atau down, atau dengan kata lain backup dari active router. Jadi, kerja sama disini maksudnya adalah bergantian meneruskan data yang dikirim ke virtual router.

#Ket :
Bergantian disini maksudnya bukan berarti setiap saat bergantian, hanya saat router down atau mati saja, router tersebut digantikan oleh router lain untuk memforward data.

Intinya, tujuan dari konfigurasi kita kali ini adalah membuat jaringan yang High Availability dengan membuat HSRP Group atau Virtual Router untuk menjadi Gateway bagi network 192.168.1.0/24.

Konfigurasi

  • Buat Topologinya
  • Set IP Address pada setiap device sesuai dengan topologi
  • Test koneksi dengan PING antar device yang terhubung dalam satu jaringan yang sama
  • Hubungkan semua jaringan dengan menggunakan EIGRP

Setelah kita melakukan konfigurasi diatas, sekarang kita langsung konfigurasi HSRP. Tapi sebelum itu, kita konfigurasi Router0 terlebih dahulu.

#Buat interface loopback dan set ip address 4.4.2.2/32
interface loopback 0
Interface loopback ini akan menjadi destnation atau tujuan dari PC. PC menggunakan Gateway virtual router bertujuan agar dapat terhubung dengan Interface Loopback Router0, itulah tujuan lain dari konfigurasi ini.

#Pilihan(optional) Konfigurasi EIGRP yang mudah
optional
Jadi, untuk konfigurasi EIGRP pada Router0 ataupun pada router yang lain, ada konfigurasi yang mudah saja yaitu dengan menggunakan default route(network 0.0.0.0) via EIGRP.

Jika anda menggunakan default route ini, saat Router tetangga(Router1 atau 2) mengaktifkan EIGRP dan mendaftarkan network antara Router0 dan Router tersebut, maka EIGRP Router0 akan secara dinamis terkoneksi atau terhubung dengan EIGRP Router tersebut via interface Router0 yang terhubung langsung dengan Router tersebut.

Untuk auto-summary, itu juga pilihan apakah anda ingin mendisablenya atau tidak, karena tidak terlalu berpengaruh pada topologi ini.


#Konfigurasi Passive-Interface pada Router1 dan Router2
Router1
Router2
Passive interface ini di set supaya EIGRP Router1 tidak menjadikan Router2 sebagai neighbor(tetangga)nya, dan begitu pula sebaliknya pada Router2.
Passive Interface
Jika kita tidak set passive interface ini, maka EIGRP akan mengecek koneksi atau neighbornya secara bertahap melalui interface tersebut, sedangkan interface tersebut adalah jalur untuk pengiriman paket hello dan lain sebagainya saat konfigurasi HSRP nanti. Jika seperti itu, maka jalur tersebut akan sangat sibuk, dan Router akan lebih mementingkan EIGRP dibandingkan HSRP.

Itu sebabnya kita set agar menjadi passive interface, agar interface tersebut tidak dapat mengirim ataupun menerima data dari EIGRP, dan mereka tidak akan menjadi neighbor(tetangga). Lagi pula pada konfigurasi kali ini, kita tidak memerlukan mereka sebagai tetangga atau dengan kata lain 2 router yang berbeda, namun pada kali ini kita membutuhkan mereka sebagai satu kesatuan yang saling bekerja sama.


#Membuat HSRP group/Virtual Router dan Virtual IP
Sekarang kita mulai konfigurasi HSRPnya, kita konfigurasi HSRP pada interface yang terhubung dengan jaringan local
Router1
#Ket:
- standby > Untuk memulai konfigurasi HSRP
- 1 > group number
- ip > Untuk mengenable HSRP dan mengatur Virtual IP Address
- 192.168.1.100 > Virtual IP Address

Router2
Lakukan konfigurasi yang sama pada Router2. Sekarang Router1 dan Router2 telah tergabung dalam HSRP group yang sama, dan telah menyepakati bahwa HSRP group/Virtual Router tersebut menggunakan (Virtual)IP Address 192.168.1.100.

Bisa anda lihat perubahan status(STATECHANGE) pada Router1 dan Router2 berbeda. Pada Router1 bisa kita lihat perubahan statusnya Speak -> Standby lalu Standby -> Active, ini berarti status Router1 pada group tersebut adalah Active dan berarti jika ada paket data yang diarahkan ke Virtual Router, maka Router1 yang akan memforwardnya.

Pada Router2 bisa kita lihat perubahan statusnya hanya sampai Standby, ini berarti status Router2 pada group tersebut adalah Standby dan berarti Router2 adalah backup dari Router1, maksudnya jika Router1 down, maka Router2 lah yang akan menggantikannya untuk memforward paket data.

?Kenapa Router1 bisa sampai active tapi Router2 tidak?
Karena HSRP menggunakan hukum alam "Siapa Cepat, Dia Dapat", maka Router1 lah yang menjadi Active Router pada group tersebut, karena HSRP di Router1 nyala(enable) lebih dulu dibandingkan di Router2. Dan kenapa Router2 tidak sampai Active?, karena dalam sebuah group, hanya boleh terdapat satu buah Active Router.

#Verifikasi
show standby brief
#Ket :
- Interface = Tempat konfigurasi HSRPnya > Fa0/0
- Group > 1
- State = Status Router1 dalam group tersebut > Active
- Active = Active Router pada group tersebut > local = diri sendiri/Router1 itu sendiri
- Standby = Standby/backup Router pada group tersebut > 192.168.1.2 = Router2
- Virtual IP > 192.168.1.100

Router2


#Set Gateway pada PC
Setelah tadi kita buat gatewaynya, sekarang langsung kita coba
PC

#Connection Test
PC > Interface loopback Router0 (4.4.2.2)
#Trace Route
Tracert
Trace Route ini berguna untuk melihat jalur yang dilalui/device yang dilalui paket data untuk sampai ke tujuan. Dan bisa kita lihat bahwa paket data melewati 192.168.1.1(Router1) baru kemudian sampai ke tujuan.

Dan dengan begitu anda telah berhasil mengkonfigurasi HSRP.

Konfigurasi Lebih Lanjut

Jika tadi anda belum puas, maka sekarang kita lanjutin ngopreknya^^.
Sekarang kita Test ketersediaan jalurnya, apakah Router2 akan menggantikan Router1 jika down? Sekarang kita coba matikan interface fastEthernet 0/0 Router1.
shutdown
#Ket :
- state Active -> Init, mungkin bagi anda pengguna linux sudah tidak asing dengan kata Init yang dominan atau bisa digunakan untuk mematikan PC. Jadi, artinya adalah Status Router1 yang tadinya Active, sekarang berubah menjadi mati
- Dan interface fastEthernet 0/0 Router1 benar-benar dalam keadaan mati total

#Cek Router2
Router2
#Ket :
Dan sekarang Status Router2 yang tadinya Standby menjadi Active

#Verifikasi
PING + Trace Route PC > 4.4.2.2
show standby brief
#Ket :
- Bisa anda lihat bahwa paket data melewati Router2(192.168.1.2), bukan Router1 lagi
- Dan sekarang Status Router2 Active

?Kenapa Standby Routernya unknown?
Karena Interface Router1 dalam keadaan mati, maka tidak ada yang menjadi Standby Router

?Kenapa bisa seperti itu?
Jika pertanyaannya seperti itu, saya akan menjelaskan proses Router2 bisa sampai menjadi Active Router.

Saat Router1 menjadi Active Router dan Router2 menjadi Standby Router, sebenarnya mereka tidak berdiam diri, mereka terus berkomunikasi dengan mengirimkan Hello packet yang berisi status mereka dalam HSRP group. Mereka mengirimkan Hello packet ini beberapa detik sekali(Hello Interval), defaultnya 3 detik sekali.

Saat Active Router Down/mati, maka dia tidak dapat lagi mengirimkan hello packet, dan selama beberapa detik(Hold Time), defaultnya 10 detik Router2 akan terus menunggu dan percaya bahwa Router1 masih Active/hidup. Dan saat Hold Time habis, Router2 akan menganggap bahwa Router1 Down/mati dan dia akan mengantikan Router1 sebagai Active Router.

Dan karena interface Router1 masih down, maka dia tidak dapat mengirimkan hello packet sehingga Standby 1/HSRP group tidak tahu tentang statusnya.

#Nyalakan Kembali Interface fastEthernet 0/0 Router1
no shutdown
#Ket :
Saat interfacenya mati, dia tidak bisa mengirim ataupun menerima hello packet sehingga dia tidak tahu tentang status Router2 yang baru sebagai Active Router, sehingga saat interfacenya hidup kembali, dia langsung meneruskan tugasnya sebagai Active Router, namun saat dia mendapatkan Hello Packet  dari Router2 yang berisi statusnya, Router1 pun kalah dan menjadi Standby Router.


#Memberikan Hak Istimewa untuk Mendahului pada Router
Belajar dari pengalaman Router1, bagaimana caranya agar Active Router yang Down /mati, saat hidup/UP kembali menjadi Active Router tidak menjadi Standby Router.
preempt
Preempt atau mendahului inilah hak Istemewa yang bisa kita berikan/set untuk sebuah Router.

#Verifikasi
show standby brief
#Test
shutdown > no shutdown
Router1
Berhasil!


#Meningkatkan Level Prioritas pada Router
Melihat Router2, bagaimana cara agar Router bisa mengalahkan hak Istimewa untuk mendahului. Kita bisa meningkatkan Priority Level pada sebuah Router untuk mengalahkan hak Istimewa mendahului.
Priority
#Ket :
- priority > priority level
- 101 > priority value
Range untuk priority value adalah 0-255, dan default untuk priority value sebuah router adalah 100.

#Verifikasi
show standby brief
#Test
shutdown > no shutdown
Router1
Berhasil!


#Mempersingkat Jeda Waktu Pengiriman Hello Packet dan Waktu Tunggu Router
Jika tadi anda merasakan, atau menunggu beberapa saaat untuk munculnya perubahan status(STATECHANGE) sebuah Router, sekarang anda bisa atur jeda waktu tersebut agar tidak terasa sama sekali.
timers
#Ket :
- timers > untuk set Hello dan Hold timers
- 2 > Hello Interval atau jeda waktu pengiriman Hello packet dalam detik
Range untuk Hello Interval adalah 1 - 254, defaultnya 3 detik
- 4 > Hold Time atau jeda waktu untuk tidak menerima hello packet dan menjadi Active Router dalam detik
Range untuk Hold Time adalah Hello Interval - 255defaultnya 10 detik

#Verifikasi
show standby
Berhasil!


#Konfigurasi Interface Router untuk Memantau Interface lain dari Router tersebut
Jika router dari tadi hanya fokus pada satu interface "fa0/0", maka sekarang kita buat agar interface fa0/0 tersebut memantau semua interface routernya. Sekarang kita akan coba Tracking
Track
#Ket :
- track > untuk priority tracking
- serial > jenis interfacenya
- 2/0 > number interfacenya

Jadi, jika kita melakukan tracking pada sebuah interface, SEHARUSNYA saat interface tersebut down maka nilai prioritynya akan berkurang(default) 10 point.
shutdown > no shutdown

Tapi, karena saya menggunakan Cisco Packet Tracer, ada beberapa konfigurasi yang tidak tersedia, dan tidak sempurna, mungkin inilah salah satunya, karena walaupun kita sudah mengkonfigurasi tracking tetap tidak berkurang nilai prioritynya. Namun saat interface yang kita tracking Down dan kita nyalakan kembali, walaupun interface tersebut sudah di set untuk nilai prioritynya tinggi, Router tersebut tetap menjadi Standby Router, bukan Active Router lagi.

Sebenarnya konfigurasi Tracking ini adalah salah satu konfigurasi yang penting dan masih banyak jenis konfigurasinya, namun karena keterbatasan, saya tidak dapat menjelaskan semuanya. Mohon Maaf yang sebesar-besarnya.

Sekian dari saya, mohon maaf apabila banyak salah, semangat belajar, akhir kata . . . 
Wassalamu'alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentarnya ^^